Dukungan ASIH Terus Menguat, Kiai dan Ponpes di Cirebon Ingin Ahmad Syaikhu Pimpin Jabar
Cirebon – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (ASIH) kembali mendapatkan doa dan dukungan dari para kiai dan ulama pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024.
Kali ini, doa dan dukungan tersebut disampaikan sejumlah pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Cirebon. Di antaranya, Ponpes Gendongan, Ponpes Buntet, dan Ponpes Ciwaringin.
Perwakilan Ponpes Gendongan, KH. Taufiqurosman mengatakan bahwa Ahmad Syaikhu merupakan sosok calon pemimpin yang lahir dari tanah Cirebon.
Oleh karena itu, pihaknya pun mengajak masyarakat Cirebon untuk bersama-sama memilih dan memenangkan pasangan ASIH pada Pilgub Jabar 2024.
“Setahu saya belum ada gubernur yang dari Cirebon, semuanya itu dari luar Cirebon, mungkin sekarang ini akan dipimpin oleh orang Cirebon,” ucap Taufiqurosman di Ponpes An Nashuha, Kabupaten Cirebon, Kamis (21/11/2024).
“Pak Ahmad Syaikhu ini orang Ciledug nyambung dengan Cirebon, kalau yang lain jauh-jauh,” tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan perwakilan Ponpes Buntet, KH. Ahmad Rifqi. Dia menyebut bahwa Ahmad Syaikhu merupakan representatif masyarakat Cirebon yang akan memimpin Jabar ke depan.
“Kalau saja beliau tidak ada hubungan apa-apanya dengan kita, bahwa beliau sebagai perwakilan, representasi dari masyarakat Cirebon sudah cukup. Beliau calon gubenur dari Cirebon tanpa embel-embel sudah lebih dari cukup,” ucap Rifqi.
Jika nantinya Ahmad Syaikhu ditakdirkan memimpin Jabar, Rifqi berharap, hal itu dapat mengobati harapan masyarakat Cirebon serta membuat Jabar yang lebih makmur dan sejahtera.
“Selama ini belum pernah ada gubernur yang asalnya dari Cirebon. Makanya mudah-mudahan beliau nanti akan mengobati keinginan, akan mengobati harapan, akan mengobati ekspektasi dari masyarakat Cirebon supaya Cirebon lebih makmur, lebih sejahtera,” katanya.
Di tempat yang sama, perwakilan Ponpes Ciwaringin, KH. Romli Komala menilai bahwa dengan latar belakang pesantren serta memiliki ideologi yang kuat, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak mendukung Ahmad Syaikhu pada Pilgub Jabar 2024.
“Ahmad Syaikhu itu punya latar belakang pesantren, punya latar belakang secara keilmuan, secara ideologis sudah tidak ada yang terbantahkan diantara calon-calon yang lain,” ucap Romli.
“Kiai Ahmad Syaikhu ini memang tidak ada celah bagi kita, kalangan santri itu tidak ada celah untuk tidak mendukung,” lanjutnya.
Menurutnya, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie merupakan pasangan pemimpin yang berkriteria.
“Insya Allah beliau ini termasuk pada pemimpin yang berkriteria khususnya untuk Jawa Barat,” ujarnya.
Sementara itu, Cagub Jabar, Ahmad Syaikhu mengucapkan terima kasih ada doa dan dukungan yang disampaikan para kiai dan sejumlah ulama ponpes di Cirebon kepada pasangan ASIH.
“Alhamdulillah, dukungan dan nasihat-nasihatnya sudah saya terima, bahkan tadi semua menyatakan siap untuk memenangkan, insya Allah,” ucap Syaikhu.
Sebagai orang Cirebon, kata Syaikhu, dirinya akan bertindak sesuai pesan dari Sunan Gunung Djati. Oleh karena itu, pasangan ASIH pun bertekad untuk membangun Jabar ke depan dengan konsep kolaborasi.
“Jadi itulah kolaborasi. Silih asah, silih asih, silih asuh. Saya kira ini sejalan dengan nilai-nilai yang biasa ditanamkan pada kita, yaitu tumbuhnya ruuhut tanasuh, watawa shaubil haqqi, watawa shaubissabri, dan watawa shaubil marhamah, saling menasihati dalam kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang,” tandasnya.
Di hadapan para kiai Cirebon, Syaikhu pun berkomitmen untuk melanjutkan program-program unggulan dari gubernur Jabar terdahulu. Salah satunya adalah Ahmad Heryawan (Aher) dan Ridwan Kamil (Kang Emil).
“Saya dipesankan juga oleh Kang Aher bahwa kalau ditakdirkan menjadi gubernur, maka lanjutkan program-program yang sudah dilaksanakan oleh Kang Aher. Insya Allah itu akan dilanjutkan. Misalnya, pembangunan 1.000 kobong atau program pembangunan ruang-ruang kelas baru,” bebernya.
“Saya juga akan melanjutkan program yang dilakukan oleh Kang Emil. Kang Emil saya kira bagus juga dengan program Sadesha (Satu Desa Satu Hafidzul Quran). Hal ini menumbuhkan desa-desa yang dekat dengan Al-Quran, disinari dengan cahaya Al-Quran,” tandasnya.